Please, Translate in Your Language..

Senin, 23 Juli 2012

Pembagian Dhomir Al-Munfashil

Pembagian Dhomir Al-Munfashil menurut posisi I’robnya.

Dalam hal ini Al-Munfashil terbagi menjadi dua, yaitu:
  1. Al-Munfashil yang selalu dalam posisi Rafa’. Yaitu: أَنَا (Saya) dan نَحْنُ (Kami). أَنْتَ / أَنْتِ (Kamu), أَنْتُمَا (Kalian berdua) dan أَنْتُمْ / أَنْتُنَّ (Kalian). هُوَ / هِيَ (Dia), هُمَا (Mereka berdua) dan هُمْ / هُنَّ (Mereka).
  2.  Al-Munfashil yang selalu dalam posisi Nashab. Yaitu: إِيَّا yang diikuti oleh harf yang menunjukkan maksudnya. Contoh: إِيَّايَ (Saya) dan إِيَّانَا (Kami). إِيَّاكَ / إِيَّاكِ (Kamu), إِيَّاكُمَا (Kalian berdua) dan إِيَّاكُمْ / إِيَّاكُنَّ (Kalian). إِيَّاهُ / إِيّاَهَا (Dia), إِيَّاهُماَ (Mereka berdua) dan إِيَّاهُمْ / إِيَّاهُنَّ (Mereka).
Catatan: Yang menjadi Dhomir adalah إِيَّا sendiri. Sedangkan Harf-harf yang berada setelahnya adalah Harf Takallum (Pembicara atau Orang Pertama), Harf Khithaab (Pendengar atau Orang Kedua) dan Harf Ghaibah (Ghaib atau Orang Ketiga).

Pendapat ini adalah pendapat Imam Sibawaih yang sebenarnya bertentangan dengan definisi Dhomir itu sendiri yaitu: “Isim yang menunjukkan pembicara atau orang pertama, pendengar atau orang kedua dan ghaib atau orang ketiga,” sebab إِيَّا sendiri tanpa disertai harf-harf di atas tidaklah menunjukkan apa-apa, lalu bagaimana bisa إِيَّا sendiri bisa disebut sebagai Dhomir?

TEKNIK SEO MUDAH DAN GRATIS | Optimasi Seo, Seo Tools, Optimasi Blog, Seo Terbaik, Seo Gratis

BELAJAR AKUNTANSI DASAR | Akuntansi Perusahaan Dagang, Manajemen Akuntansi, Laporan Keuangan