Kata Bilangan ( Isim Adad) dalam ilmu Bahasa Arab menurut para Ulama Nahwu secara istilah terbagi menjadi 4 pengertian:
1. ADAD MUFRAD
Adad Mufrad adalah isim adad yang tidak tersusun dari beberapa bilangan (Tarkib) dan tidak terdapat huruf 'Athaf. Isim Adad tersebut adalah a). wahidun (1) s/d 'asyratun (10); b). bidh'un/bidh'atun (beberapa dalam jumlah 3-9); c). mi'atun (100) dan alfun (1000). Selain wahidun dan itsnaeni, sebagian Nuhat menyebutnya Adad Mudhaf karena dapat dimudhafkan pada tamyiz nya atau ma'dud nya.
Please, Translate in Your Language..
Sabtu, 16 Februari 2013
Kamis, 08 November 2012
Isim Ashwat
Isim Ashwat (أسماء الأصوات )
Semua Isim Ashwat diserupakan hukumnya kepada Isim Fi’il, artinya tetap menggunakan satu bentuk lafal dalam penunjukan suatu makna, beramal tapi tidak dapat diamali, baik untuk tunggal, dual, jamak, male dan female.
Semua Isim Ashwat diserupakan hukumnya kepada Isim Fi’il, artinya tetap menggunakan satu bentuk lafal dalam penunjukan suatu makna, beramal tapi tidak dapat diamali, baik untuk tunggal, dual, jamak, male dan female.
Isim Aswat ada dua kategori:
- Lafazh-lafazh yg ditujukan kepada Hewan yg tidak berakal atau tidak dapat berbicara (seperti anak kecil). contoh:
هُسْ “Hus” dipakai untuk menghalau Kambing.
كَخْ كَخْ “kakh-kakh” dipakai untuk mencegah anak kecil. Dll
2. Untuk menceritakan Bunyi/suara dari hewan atau benda mati dll. contoh:
غاق “Ghaaq” suara burung gagak.
طق “Thaq” suara batu jatuh.
قب “Qabb” suara pukulan pedang. dll
طق “Thaq” suara batu jatuh.
قب “Qabb” suara pukulan pedang. dll
Semua Isim Aswat adalah Sima’iy bawaan dari orang Arab. Allahu a'lam.
Jumat, 10 Agustus 2012
Penjelasan Syibhu Jumlah
Penjelasan Syibhu Jumlah
Pengertian Syibhu Jumlah
Syibhu Jumlah merupakan sebuah istilah dalam Ilmu Nahwu yang terdiri dari dua kata, yaitu Syibhu yang artinya “menyerupai” dan Jumlah yang artinya “kalimat“, bila disatukan artinya menjadi “menyerupai kalimat“. Maka dari arti tersebut muncul sebuah pertanyaan; ”Dari segi apa ia menyerupai kalimat?”
Untuk mengetahui jawabannya mari kita simak uraian di bawah ini.
Macam-macam Syibhu Jumlah
Dalam ilmu Nahwu Syibhu Jumlah itu ada 2 macam, yaitu:
1. Jarr-Majrur yang terdiri dari Huruf Jarr dan Isim Majrur.
contoh : لِلَّهِ adalah Jarr-Majrur yang terdiri dari لِ sebagai huruf Jarr dan اللَّهِ sebagai isim Majrur.
Pengertian Syibhu Jumlah
Syibhu Jumlah merupakan sebuah istilah dalam Ilmu Nahwu yang terdiri dari dua kata, yaitu Syibhu yang artinya “menyerupai” dan Jumlah yang artinya “kalimat“, bila disatukan artinya menjadi “menyerupai kalimat“. Maka dari arti tersebut muncul sebuah pertanyaan; ”Dari segi apa ia menyerupai kalimat?”
Untuk mengetahui jawabannya mari kita simak uraian di bawah ini.
Macam-macam Syibhu Jumlah
Dalam ilmu Nahwu Syibhu Jumlah itu ada 2 macam, yaitu:
1. Jarr-Majrur yang terdiri dari Huruf Jarr dan Isim Majrur.
contoh : لِلَّهِ adalah Jarr-Majrur yang terdiri dari لِ sebagai huruf Jarr dan اللَّهِ sebagai isim Majrur.
Dari contoh di atas menunjukkan bahwa Syibhu Jumlah Jarr-Majrur terdiri
dari dua kalimat yaitu huruf Jarr dan isim Majrur, walaupun terdiri
dari dua kalimat tapi maknanya belum jelas, tidak seperti sebuah jumlah
yang walau terdiri dari dua kalimat tapi maknanya sudah jelas dan dapat
difahami, perhatikan perbandingan keduanya berikut ini :
Kamis, 26 Juli 2012
Posisi Mungkin Diisi Dhomir Muttashil
Posisi Mungkin Diisi Dhomir Muttashil
1. Jika ‘Amil Dhomir (kata yang mempengaruhi Dhomir) tersebut sebenarnya mempengaruhi Dhomir lain yang lebih tinggi derajat Ma’rifat-nya yang Dhomir tersebut posisinya terletak lebih dahulu dan tidak dalam keadaan Marfu’.
Jika terjadi yang demikian, maka secara umum, Dhomir yang terletak pada posisi kedua boleh dibaca secara Muttashil (bersambung) ataupun Munfashil (terputus).
Contoh: firman Allah: فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ (Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka).
Jika kita perhatikan, kata فَسَيَكْفِيْكَهُمُ mengandung 2 Dhomir yaitu Dhomir كَ dan هُمْ yang bila diperhatikan lebih lanjut, ternyata Dhomir كَ di sini lebih tinggi derajat Ma’rifat-nya dari Dhomir هُمْ karena arti Dhomir كَ adalah “kamu” yang maksudnya adalah Rasulullah SAW, sedangkan Dhomir هُمْ artinya adalah “mereka” yang meskipun menunjuk kepada kaum kafir, akan tetapi tidak tertentu siapa mereka ini. Dengan demikian Dhomir كَ memang terbukti lebih Ma’rifat dibanding dengan Dhomir هُمْ.
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan posisi2 yang tidak mungkin
diisi oleh Dhomir Muttashil (Kata ganti yang bersambung).
Pada
pembahasan berikut akan dijelaskan pengecualian dari posisi2 yg tidak mugkin diisi oleh Dhomir Muttashil (kata ganti yang bersambung), yaitu:
1. Jika ‘Amil Dhomir (kata yang mempengaruhi Dhomir) tersebut sebenarnya mempengaruhi Dhomir lain yang lebih tinggi derajat Ma’rifat-nya yang Dhomir tersebut posisinya terletak lebih dahulu dan tidak dalam keadaan Marfu’.
Jika terjadi yang demikian, maka secara umum, Dhomir yang terletak pada posisi kedua boleh dibaca secara Muttashil (bersambung) ataupun Munfashil (terputus).
Contoh: firman Allah: فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ (Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka).
Jika kita perhatikan, kata فَسَيَكْفِيْكَهُمُ mengandung 2 Dhomir yaitu Dhomir كَ dan هُمْ yang bila diperhatikan lebih lanjut, ternyata Dhomir كَ di sini lebih tinggi derajat Ma’rifat-nya dari Dhomir هُمْ karena arti Dhomir كَ adalah “kamu” yang maksudnya adalah Rasulullah SAW, sedangkan Dhomir هُمْ artinya adalah “mereka” yang meskipun menunjuk kepada kaum kafir, akan tetapi tidak tertentu siapa mereka ini. Dengan demikian Dhomir كَ memang terbukti lebih Ma’rifat dibanding dengan Dhomir هُمْ.
Senin, 23 Juli 2012
Pembagian Dhomir Al-Munfashil
Pembagian Dhomir Al-Munfashil menurut posisi I’robnya.
Dalam hal ini Al-Munfashil terbagi menjadi dua, yaitu:
- Al-Munfashil yang selalu dalam posisi Rafa’. Yaitu: أَنَا (Saya) dan نَحْنُ (Kami). أَنْتَ / أَنْتِ (Kamu), أَنْتُمَا (Kalian berdua) dan أَنْتُمْ / أَنْتُنَّ (Kalian). هُوَ / هِيَ (Dia), هُمَا (Mereka berdua) dan هُمْ / هُنَّ (Mereka).
- Al-Munfashil yang selalu dalam posisi Nashab. Yaitu: إِيَّا yang diikuti oleh harf yang menunjukkan maksudnya. Contoh: إِيَّايَ (Saya) dan إِيَّانَا (Kami). إِيَّاكَ / إِيَّاكِ (Kamu), إِيَّاكُمَا (Kalian berdua) dan إِيَّاكُمْ / إِيَّاكُنَّ (Kalian). إِيَّاهُ / إِيّاَهَا (Dia), إِيَّاهُماَ (Mereka berdua) dan إِيَّاهُمْ / إِيَّاهُنَّ (Mereka).
Catatan: Yang menjadi Dhomir adalah إِيَّا sendiri. Sedangkan Harf-harf yang berada setelahnya adalah Harf Takallum (Pembicara atau Orang Pertama), Harf Khithaab (Pendengar atau Orang Kedua) dan Harf Ghaibah (Ghaib atau Orang Ketiga).
Pendapat ini adalah pendapat Imam Sibawaih yang sebenarnya bertentangan dengan definisi Dhomir itu sendiri yaitu: “Isim yang menunjukkan pembicara atau orang pertama, pendengar atau orang kedua dan ghaib atau orang ketiga,” sebab إِيَّا sendiri tanpa disertai harf-harf di atas tidaklah menunjukkan apa-apa, lalu bagaimana bisa إِيَّا sendiri bisa disebut sebagai Dhomir?
Langganan:
Postingan (Atom)
TEKNIK SEO MUDAH DAN GRATIS | Optimasi Seo, Seo Tools, Optimasi Blog, Seo Terbaik, Seo Gratis
BELAJAR AKUNTANSI DASAR | Akuntansi Perusahaan Dagang, Manajemen Akuntansi, Laporan Keuangan
Label
dhomir
isim
majrur
Fi'il Ma'lum
Fi'il Majhul
abu hayyan
al-bariz
al-ma'rifah
al-munfashil
al-mustatir
al-muttashil
alam
alif lam
amil dhomir
an-nakiroh
bahasa arab
berhitung bahasa arab
bilangan dalam bahasa arab
definisi dhomir
definisi i'rob
definisi ilmu sharaf
definisi nahwu
dhomir almunfashil
dhomir muttashil
dhomir nashab munfashil
dhommah
fa'il
fathah
fiil
fiil amr
fiil madhi
fiil mudhari
fiil nahi
harakat
harf
harf imaad
harf jazm
harokat
hitungan dalam bahasa arab
hukum mudzakar dan mua'annats
huruf
huruf jarr
i'rab fi'il mudhari
i'rab jazm
i'rab nashab
i'rab rafa
imam sibawaih
irob
isim adad
isim ashwat
isim fi'il
isim isyaroh
isim majrur
isim makrifah
isim maushul
isim nakiroh
isim simaiy
ism alat
ism fiil
ism haiah
ism makna
ism murrah
ism nau
ism tafdhil
jarr-majrur
kaidah
kalimat
kasrah
kata bilangan bahasa arab
kata ganti
kata ganti yang bersambung
kata kerja aktif
kata kerja pasif
khabar
maful
makna
manshub
marfu
marfu'
masdar
mengenal i'rob
mu'rob
mubtada
mudhof
mukhotob
muktamad
munada
munfashil
musytarak
mutakallim
muttashil
naib al-fail
pembagian dhomir
pembagian nakiroh
pengecualian
pengertian nahwu
penjelasan syibhu jumlah
posisi mungkin diisi dhomir mutthasil
syakl
tashrif
ulama bashrah
zaman
zaraf-mudhaf ilaih